Berita atau informasi di koran dan televisi (dan sekarang di internet) sering menjadi bahan pembicaraan di masyarakat, di kampung-kampung, di lingkungan kerja, di klub-klub amatir seperti senam pagi, sepeda santai, kolam pancing, penggemar batu akik, dll., dan di banyak lagi komunitas, baik komunitas permanen maupun semi dan non-permanen seperti hajatan dan lainnya lagi. Malah kadang-kadang terselip di forum resmi rapat dan seminar yang sebenarnya acara atau topiknya sama sekali berbeda.
Berbagai opini dan komentar dapat kita dengar di sana. Ada yang ‘asal saja’. Ada yang ‘cukup ilmiah’. Ada yang satire. Ada yang dilucu-lucukan (meskipun topiknya adalah bencana). Macam-macamlah.
Terkadang di antara para ‘analis’ sampai timbul perdebatan seru dengan argumen masing-masing. Apalagi kalau topiknya berbau politik atau dibelokkan ke arah politik, meskipun yang disebut politik kadang-kadang selalu dikonotasikan sebagai figur pada partai atau penguasa.
Jarang sekali forum seperti itu ditutup dengan kesimpulan, karena memang forum di mana tidak ada pemimpin dan yang dipimpin. Yang ada adalah : banyak sekali pendapat yang berbeda.
Pantaslah kalau di negeri ini sekarang tumbuh banyak partai, karena memang segala hal bisa membuat kita berbeda pendapat. Dan untuk membuat pendapat kita diterima barangkali adalah dengan membuat partai baru, di mana anggota barunya pasti orang yang sependapat dengan pendirinya atau para pendirinya.
Dan kalau nantinya di antara anggota dan pendiri berbeda pendapat? Ya bikin saja lagi partai yang baru. Gampang kan? Gitu aja kok repot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar