21 Maret 2012

Setahun lebih

Ditahan-tahan rupanya gak betah juga.
Di luar huru-hara riuh, di dalam hati juga gegap-gempita.
Teman-teman,
saya minta maaf, kalau selama ini saya menghilang seperti ditelan bumi, meskipun saya juga tidak yakin apakah 'kemunculan' saya kembali ini masih ada yang peduli.
Tidakpun juga sudah sepantasnya. Tetapi kalaupun panjenengan masih sempat membacanya, yang pertama saya sampaikan adalah:

Maafkan saya,

mungkin panjenengan sudah membelanjakan waktu, perhatian,
dan tentu saja pulsa
sesedikit apapun itu, untuk masuk ke rumah saya ini, sementara saya justru pergi.
Maafkan saya.

Saya ingin kembali bertegur-sapa, tapi rasanya tak pantaslah saya mengetuk-ngetuk pintu, menarik-narik ujung baju panjenengan, untuk sekedar dilihat dan didengar.

Bahkan,
ketika saya membayangkan panjenengan membaca tulisan ini pun, saya sudah sangat malu hati. Rasanya, saya sudah berkhianat habis, pergi tanpa penjelasan.

Tak tahulah.

Sekali lagi, maafkan saya.