Pada waktu sekolah dulu, ada istilah wayangan untuk sebuah kegiatan belajar mati-matian menjelang ulangan atau ujian. Ada istilah lain yang sejenis, yaitu SKS : Sistem Kebut Semalam. Para pelaku wayangan atau SKS biasanya adalah para pelajar atau mahasiswa.
Kebiasaan wayangan atau SKS adalah ‘sebuah kebiasaan buruk yang tidak selayaknya dilakukan oleh seorang murid yang budiman’, demikian dikatakan oleh para Bapak dan Ibu Guru.
Tetapi rupanya pesan yang penuh kearifan ini tidak ditaati oleh para murid, terbukti dalam banyak aktivitas yang sifatnya sebenarnya tidak darurat, oleh banyak orang diselesaikan dengan cara marathon, kejar-tayang, dan kegiatan-kegiatan lain secara tergesa-gesa untuk mengejar dead-line akibat dari penundaan yang dilakukan.
Istilah yang lebih bergaya untuk wayangan atau SKS adalah Last-time Approach.
Dan saya mengaku bahwa saya adalah salah satu pelakunya, sebagaimana dilihat oleh sahabat saya waktu itu, dr. Achmad Husaini dari Martapura.
Kebiasaan wayangan atau SKS adalah ‘sebuah kebiasaan buruk yang tidak selayaknya dilakukan oleh seorang murid yang budiman’, demikian dikatakan oleh para Bapak dan Ibu Guru.
Tetapi rupanya pesan yang penuh kearifan ini tidak ditaati oleh para murid, terbukti dalam banyak aktivitas yang sifatnya sebenarnya tidak darurat, oleh banyak orang diselesaikan dengan cara marathon, kejar-tayang, dan kegiatan-kegiatan lain secara tergesa-gesa untuk mengejar dead-line akibat dari penundaan yang dilakukan.
Istilah yang lebih bergaya untuk wayangan atau SKS adalah Last-time Approach.
Dan saya mengaku bahwa saya adalah salah satu pelakunya, sebagaimana dilihat oleh sahabat saya waktu itu, dr. Achmad Husaini dari Martapura.
Ketika itu saya, beliau dan bersama-sama beberapa teman lain mengikuti sebuah kursus di Jogja (Jogya, Yogya, Yogja atau apa?). Rupanya beliau melihat cara saya menyelesaikan banyak tugas dengan cara wayangan, sementara teman-teman yang lain sudah tidur pulas.
Saya tidak tahu, apakah saya memang pembawa virus LtA di lingkungan kerja saya, tetapi saya benar-benar terkejut ketika virus ini ternyata telah berkembang dan mengalami mutasi menjadi virus yang lebih ganas.
Dan saya, yang mengira sudah kebal akhirnya tumbang juga, karena virus yang telah bermutasi secara luar-biasa ini telah menulari orang lain dan dampaknya mengenai diri saya.
Saya tidak tahu, apakah saya memang pembawa virus LtA di lingkungan kerja saya, tetapi saya benar-benar terkejut ketika virus ini ternyata telah berkembang dan mengalami mutasi menjadi virus yang lebih ganas.
Dan saya, yang mengira sudah kebal akhirnya tumbang juga, karena virus yang telah bermutasi secara luar-biasa ini telah menulari orang lain dan dampaknya mengenai diri saya.
Saya harus melakukan sesuatu yang ditunda oleh orang lain.
Oleh karenanya, hati-hati, jangan sampai tertular virus ini, karena dampaknya potensial akan merepotkan orang lain.
wah... itu virus bener-bener ganas, karena begitu ganas sampai-sampai saya pun sudah kemasukan alias terkontaminasi pak!
BalasHapusberawal mungkin dari menyelesaiakan pekerjaan teman yang tidak kunjung selesai yang akhirnya menunda pekerjaan kita sendiri dan akhirnya kita sendiri yang terjebak dalam penundaan dan penundaan seterusnya.
sering pekerjaan yang saya harus selesaikan adalah proses simultan pekerjaan dari ujung sana yang belum juga datang ke saya atawa "masih dalam proses" padahal setiap step pekerjaan memiliki time-limit sendiri-sendiri, akhir kata, saya yang berada di step terakhir selalu menerima telepon dan semprotan dari si pemerintah.
apa kita punya obat mujarab untuk virus ini pak? yang pastinya pahit dan harus di minum oleh "semua orang" ya pak.....
trims
Salam Anak Muda
vaksinnya gratis bisa diminum sendiri tanpa dosis: kepedulian dan apresiasi kepada sesama anggota tim.
BalasHapusgampang tapi terkadang gengsi untuk meminumnya. gitu ya nak muda, saya sarankan minum banyak-banyak sekarang, supaya nanti kalo sudah jadi anak tua nggak kayak saya .......