Senyum-senyum ketika aku membaca tulisan beliau, di mana namaku dipasang sebagai head di blognya : indrosaswanto.blogspot.com
Teman yang satu ini aya-aya wae ....
Dulu di SMA duduk di kelas yang berseberangan dengan kelasku. Kelas kami berjendela rendah, yang sering dibuka untuk sirkulasi udara dan buang bosen ketika pelajaran berlangsung. Mungkin karena beberapa orang terlalu sering menoleh ke luar lewat jendela, akhirnya beberapa menikah antar teman seangkatan. Yang jelas aku dan pak dokter Indro Saswanto tidak termasuk dalam daftar pernikahan lantaran jendela ini.
Perkenalanku dengan beliau waktu SMA sebenarnya tidak bisa disebut sebagai perkenalan, maklum, masih sama-sama culun, beda kelas, kumpul juga cuma satu semester. Karena kelasku pindah ke kompleks baru yang di tengah sawah (sekarang udah bagus oi, yang lama malah hilang, sayang sekali, mestinya itu cagar budaya yang harus dilestarikan lho).
Ketika kelas dua dan kami kembali ke sekolah induk, beliau ternyata sudah pindah. Ya terus ilang begitu saja. Tapi rekaman namanya yang kondang sebagai superstarnya SMP 2, tidak bisa hapus.
Demikianlah, dimulai dengan sms yang sampai sekarang masih terus berlanjut, aku banyak belajar dari beliau tentang banyak hal. Apalagi setelah beliau buka blog ( di awal tadi sudah kutulis, tengok-tengoklah, seru di sana).
Lalu kenapa kok komunikasi kami pakai sms? Supaya jari dan jempol tetap sehat. Karena sampai sekarang fakultas kedokteran belum ada yang buka program untuk spesialisasi Jari dan Jempol, yang -kalau ada- mungkin tarip konsulnya bisa mahal, soalnya jumlahnya kan semua 20, apalagi kalau penyakitan semua....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar