Pramuka yang satu ini punya pengalaman beberapa kali pensiun, dan itu diceritakan ketika kami bertemu dalam kunjungannya ke Gresik. Awal pertama bertatap-muka, penuh nostalgia setelah sebelumnya diawali dengan sms bertubi-tubi. Wajahnya tetap seperti ketika kami dulu masih bersama. Awet muda.
Bermula dari rasa kangen masa-lalu aku coba-coba search namanya di internet, eh, ketemu data pribadi beliau di Komunitas Sekolah Indonesia (KSI) yang konon beliau isi sambil iseng. Ketika nomor hpnya kuhubungi ternyata, oooiii, betapa senangnya mendengar suara yang sudah sekian lama tak terdengar: Sonhaji, yang sering kangen untuk kembali ke rig, meskipun setelah pensiunnya (yang berkali-kali tadi) ke rig bukan untuk ngebor, tetapi untuk mengajar tentang minyak.
Kami punya pengalaman menarik sebagai pramuka, yakni berkali-kali dikirim mewakili sekolah dan Kabupaten Purworejo untuk mengikuti LT Penggalang di tingkat Kabupaten, Keresidenan maupun Propinsi, meskipun sebelumnya kami adalah kompetitor, karena sebelumnya aku mewakili Magelang dan beliau mewakili Purworejo (sempat berkompetisi juga dengan tim langganan juara - timnya mas Bondan mak nyus Winarno yang ngusung fragmen Maheso Jenar di lapangan golf Candi)
Ternyata pendekar Sonhaji ini aksesnya dengan teman-teman lama juga seru, sampai-sampai ketika kehadirannya yang kesekian kali di Gresik, kami hunting di kawasan Perumahan Makarya Binangun Waru Surabaya untuk mencari tempat tinggal teman lama yang lain, mbak Retno PD. Ketemunya: jam setengah sepuluh malam, setelah muter-muter gara-gara kompleksnya berportal-portal. Begitu ketemu lantas dialognya klasik lagi: anakmu piro .........
Suatu kali beliau cerita, beberapa waktu lalu sempat terpeleset jatuh dari pohon jambu(?) di rumahnya, karena lagi pengen beraktivitas untuk buang sebel, karena pas nggak ada yang dikerjain.
Ati-ati to mas, balung tuwo ra sah penekan, mesakke sing nulungi, he he he .........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar