Di dinding sebuah rumah besar terpasang sebingkai lukisan panorama desa, dengan sawah, jalanan, rimbunan pohon rindang dan rumah kecil sederhana, dan seekor sapi ditambatkan di sampingnya. Ada cahaya matahari yang menerobos dari sela-sela rimbunan dahan dan asap tipis ilalang yang dibakar di kejauhan. Sejuk dan damai nuansanya.
Sebuah kontras dipajang di tengah besarnya rumah besar berhias segala kemewahan.
Seolah-olah ada sebuah kerinduan akan hadirnya suasana lain di sini, yang perlu untuk dipandang dan dinikmati berlama-lama. Menghadirkan surga lain yang ada di luar sana, yang tak kalah nikmat dan damainya.
Meyakinkan bahwa rumah ini juga masih menjadi bagian darinya, bahwa ada surga lainnya yang tak perlu didatangi, tetapi ada.
Sebuah desa yang hadirnya cukup dalam tatapan mata saja, tanpa perlu diinjak tanahnya dan tanpa perlu tercium aromanya. Sebuah surga yang sebenarnya ada tetapi tidak untuk tinggal di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar