09 Mei 2008

Di Bawah Bendera Revolusi

Surat Saudara Ir. Sukarno dari Sukamiskin
kepada Saudara Mr. Sartono

Sukamiskin, 14 Desember 1931
Yth. Saudara Mr. Sartono
Di Jakarta

Saudara,
Dari Saudara Thamrin yang kemarin pagi mengunjungi saya di dalam penjara Sukamiskin, saya mendapat berita, bahwa dari mana-mana tempat (jauh dan dekat) datanglah khabar, bahwa banyaklah sekali saudara-saudara kaum sefaham yang berniat menjemput saya beramai-ramai di muka penjara Sukamiskin nanti pada hari Kemis 31 Desember pagi-pagi.
Berita ini sangatlah mengharukan hati saya, dan memenuhinyalah dengan rasa cinta dan terima kasih pada sekalian saudara-saudara yang begitu setia itu.
Tetapi walaupun begitu, menurut fikiran saya, penjemputan itu kurang perlu. Zaman sekarang adalah zaman meleset, zaman kesempitan pencaharian rezeki, - uang yang akan dipakai untuk perongkosan itu, terutama bagi saudara-saudara yang dari jauh, lebih utamalah kalau digunakan untuk barang yang lebih berfaedah. Oleh karena itu, maksud untuk menjemput saya beramai-ramai itu seyogianya janganlah dilangsungkan.
Untuk saudara-saudara dari Bandung sendiri dan sekitarnya, sepanjang Kemis 31 Desember itu, dari pagi sampai sore, toh ada cukup kesempatan untuk berjumpa dengan saya. Sebab baru keesokan harinyalah saya berangkat ke Surabaya dengan kereta api eendaagshe untuk hadir dalam kongres Indonesia-Raya. Dan di dalam kongres itupun saya toh akan berhadapan muka juga dengan banyak dari saudara-saudara.
Kawan-kawan yang lain haruslah sabar: Insya Allah, saya tiada akan lupa lekas-lekas menemui mereka.
Di dalam zaman meleset ini kita harus berhemat.

Dengan salam pergerakan,
Saudaramu,
Sukarno

Catatan :
1)dikutip dari buku: Di Bawah Bendera Revolusi jilid pertama cetakan ke tiga halaman 119
2)ditulis kembali dengan penyesuaian ejaan dan letak
3)zaman meleset / zaman malaise : periode ketika Hindia Belanda terseret dalam kesulitan ekonomi global pasca Perang Dunia I
4)kereta api eendaagsche : kereta api yang dalam menempuh jarak antara Bandung ke Surabaya memerlukan waktu sehari. Untuk zaman itu termasuk kereta api cepat.

3 komentar:

  1. Wah kok malah kebalik jamannya. Sekarang kalau ada pejabat pusat anjangsana ke daerah, ada tokoh partai yang melawat menggalang mental dan ideologi partai, selalu minta disambut hingar bingar, luar dalam. Kalau perlu habis rapat desar partai atau kelompok agama, lewat kantor polisi mbalangi watu atau ngobongi toko. Jamane jaman edan

    BalasHapus
  2. Tahukah anda ?? orang yang lebih Nyoekarno dari trahnya Soekarno di jaman sekiyƩ ??
    Beliau ternyata bu Menkes, seorang wanita, srikandi, pejuang yang gigih, berani menggugat negeri adi kuasa tanpa melihat resiko yang mungkin menimpa dirinya.
    Masih adakah Karno2 yang lain??

    BalasHapus
  3. apa kata dunia?

    Indonesia ? Bahh!!!

    BalasHapus