04 Juni 2008

Tung !

‘ ... uang yang diklaim berjumlah Rp 100 juta ditumpahkan Tung dari pesawat ke Lapangan ...’ - Harian Jawa Pos, Senin 2 Juli 2008 halaman 16

Entah bisikan misterius dari mana dan kapan datangnya, yang telah mengilhami Tung Desem Waringin hingga mempunyai ide untuk menyebar uang berjuta-juta dari langit ke bumi sehingga diperebutkan masyarakat. Seratus juta rupiah, adalah senilai dengan :
- 10 ribu lembar uang sepuluh ribuan
- 20 ribu lembar uang lima ribuan
- 16,7 ribu liter premium Pertamina
- BLT @ Rp 400 ribuan untuk sebanyak 250 masyarakat penerima bantuan
Bukan main.
Barangkali Bapak Tung merasa gembira telah menyebarkan uang tersebut, barangkali pula masyarakat yang kebetulan mendapatkan satu atau beberapa lembar akan merasa suka-cita pula. Tetapi ketika membaca berita tersebut, pikiran dan perasaan saya menjadi tidak menentu.
!! Heboh; ada orang kaya dermawan telah bermurah hati membagikan sebagian uangnya di saat orang (yang sedang mengalami kesulitan akibat naiknya harga bensin) membutuhkannya,
!! Lucu; membayangkan bahwa yang Bapak Tung lakukan itu seperti yang pernah saya lakukan pada waktu kecil dulu, dengan menyebarkan kertas warna-warni bekas potongan perforator dari jendela bus yang melaju,
!! Sedih; membayangkan banyak saudara-saudara lainnya yang sedang kebingungan untuk memenuhi kebutuhannya di tengah keadaan sulit seperti ini,
!! Bingung; memahami jalan pikiran yang mendorong Bapak Tung melakukan aksi tersebut, sementara di koran yang sama saya membaca namanya diiklankan sebagai Motivator no. 1

Sungguh saya tidak mengerti, dengan menyebarkan uang seperti itu apakah beliau bermaksud memotivasi para jutawan yang lain untuk melakukan hal serupa ? Andaikata saya seorang jutawan sekelas beliau, rasanya saya tidak akan termotivasi untuk mengikuti langkahnya dengan cara seperti itu, karena saya memperkirakan bahwa akan banyak orang yang justru mencibir saya, baik para jutawan, BLT-wan maupun yang lainnya. Benar-benar saya tidak mengerti.
Atau jangan-jangan beritanya yang salah ? Ah, tidak mungkin.

‘..... Warga pun berlari dan memanjat pagar lapangan. Bahkan, ada yang memanjat rumah. Sawah-sawah becek pun diterjang. Sejumlah warga terluka walau hanya lecet-lecet. Di akhir acara, seorang gadis pingsan. Lutut dan mata kakinya berdarah. Dia dilarikan ke rumah sakit dengan mobil petugas keamanan....’
Bagaimana ?

12 komentar:

  1. Pemikirannya sederhana saja karena sang empunya ide bergelar SDTTATPISDALS. ( SD tidaak tamat alias tidak punya ijazah.SD apa lagi ..... )
    Harap mahfum.

    BalasHapus
  2. Cari sensasi, supaya masuk MURI, Tung desem nyebar duit sambil mesem-mesem.

    BalasHapus
  3. kata ortuku (yg menurutku bijak) : kalau kau memberi dengan tangan kananmu, jangan sampai tangan kirimu tau...

    nah....aku ndak brani ngarani sing neko2 ah

    *berlagasucidotcom*

    BalasHapus
  4. waduh, kenapa duit dihambur2kan seperti itu, ya, pak? hal itu akan lebih bermanfaat jika langsung disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan, bukannya menciptakan hukum rimba di tengah2 masyarakat.

    BalasHapus
  5. Ada kejadian lucu. Dewo pada dewone nyamar bareng2. podo blusukane. Sik siji Gak pede, ketemu mak thung kebenthuk bathuke.
    Horodoyo... badar kabeh.
    Cincaw loundraw.
    Kapan2 Daewoo2 itu bakal ngejowantah lagi........ nganggo aji pameling lan panglimunan ben gak konangan mbah suro.
    Dasar dewo2... jo' blusukan

    BalasHapus
  6. salam kenal mas..
    katanya sih motivasinya bukan aksi sosial atau apapun
    dia hanya ingin mengatakan
    bahwa selama ini para marketer sudah membuang uang jutaan rupiah untuk hal yang tidak bisa dia raih, karena salah target marketingnya
    nah aksi itulah penggambarannya. gitu katanya

    BalasHapus
  7. inikah indonesia? tung mungkin sudah menganalisa kebanyakan masyarakat masih miskin, di tambah budaya meminta yang masih tinggi.kalau benar ya prihatin, lebih prihatin lagi kalau dimanfaatkan untuk kepentingan publikasi.

    saya juga tidak setuju dengan tindakan ini. seperti menghina uang, padahal masih banyak warga miskin yang begitu memimpikan mendapat uang.

    BalasHapus
  8. LUmayan mas nyebar duwit. Dari pada nyebar berita bohong, nyebar sas sus untuk kepentingan pribadi. Atau nyebar kondom.

    BalasHapus
  9. >>gadis lecet: sd gak tamat, brkl sekolahnya dulu masih bernama SR(sekolah rakyat.... jadul)
    >>mbah suro: MURI - Mbah Urun Restu-In ?
    >>wieda: nyebarin duitnya pake tangan kanan dan kiri, lantas yang ga boleh tahu tangan yang mana ?
    >>pak guru: bagus lagi buat nambah insentif sertifikasi, pak
    >>dewo jahil: blusukan tapi jelas, sesuai pribahasa: ketimbang mati ketekuk lebih baik mati mblusuk ! mbuh mblusuk nang ndi..
    >>ika: salam juga, terimakasih. tung "hanya ingin mengatakan" dengan melakukan sesuatu yang wwwuuuaaahhhh ...
    last samurai? film luar biasa ...
    >>mas medi: apa ndak mikir bahwa mungkin menimbulkan bahaya bagi orang banyak ya...
    dulu waktu kecil, saya kalo main layangan dekat jalanan selalu dilarang, bapak saya kawatir kalo mencelakakan orang lewat, lha ini! yang berwajib (siapa?) kok membolehkan saja eksperimen berisiko seperti ini ya...
    >>pak bud: setuju pak! dan saya akan beri nilai 100+++ kalo dia nyebar ilmu dan kebaikan tanpa orang harus beli tiket dan bayar investasi!

    BalasHapus
  10. Kalau dilihat dari sudut marketing, cara ini cukup unik dan berhasil. Hal ini terbukti dari kemunculannya di berbagai media masa dan Empat Mata.

    BalasHapus
  11. nahi ni dia! saya juga waktu baca di blog orang orang agak terbengong bengong dan ga habis pikir (saya jarang liat tv jadi tau berita ga dari tv) apa yang ada di otak seorang Tung Desem yang padahal seharusnya pintar secara beliau adalah motivator.

    Ga ada cara yang lebih baik buat amal? Saya pribadi akan merasa terhina kalau jadi salah satu yang berdesakan menunggu uang jatuh dari langit sana. Buat apa?

    BalasHapus
  12. >>koran saya: mungkin saya harus ngeliat dari sudut ya... trims
    >>neng nata: ayok sama-sama ke sudut, biar lebih jelas ngeliatnya, jadi juga jelas nyiarinnya,

    BalasHapus