10 Juni 2008

Ratu Adil

Ratu Adil, adalah tokoh yang sering dan selalu dibicarakan ketika keadaan masyarakat (Jawa!) sedang berada dalam kesulitan dan hampir putus-asa. Ratu Adil adalah tokoh yang ditunggu kedatangannya untuk bertindak mengatasi keadaan dan kemudian mampu membebaskan rakyat dari kesulitan hidup dan kemudian memimpin dengan bijak serta memberikan kemakmuran.
Ratu Adil adalah sebuah harapan, sebuah hiburan, sebuah motivasi sehingga kaum yang merasa hidupnya kepepet tetap mampu bertahan dan berjuang untuk tetap hidup, sambil terus menanti kehadiran Ratu Adilnya yang akan datang entah kapan waktunya.
‘Akan tiba masanya Ratu Adil tiba, dan ... ‘ artinya, percayalah bahwa suatu saat akan datang perubahan, sehingga kalian jangan berputus asa, bersabarlah, sambil berjuang untuk tetap bertahan hidup, karena dengan kedatangan Sang Ratu ini keadaan akan menjadi baik, dan kesulitan akan hilang. Dan itulah saatnya kita menikmati hasil kesabaran kita.
Beratus tahun sejak Ratu Adil dimitoskan sebagai tokoh tanpa wajah tanpa nama dan tanpa waktu, keadaan sulit telah terjadi berulang-kali di Negeri Ini, demikian pula kemarin dan saat ini, ketika banyak orang berada dalam kegamangan kepercayaan terhadap pemimpinnya. Sekarang pun kedatangannya tetap dinanti oleh sebagian orang yang mempercayainya.
Memiliki motivasi untuk tetap survive dalam keadaan sesulit apapun, ternyata dapat diperkuat dengan mimpi terhadap kedatangan Ratu Adil, tokoh imajiner yang telah diciptakan oleh moyang kita yang arif dan bijak, yang demikian tinggi rasa cintanya kepada bangsanya, yang demikian tinggi harapannya agar bangsa ini tidak punah hanya karena rasa putus-asa .
Moyang kita adalah motivator yang teramat hebat, bukan ? Ajarannya telah merasuk menjadi bagian dari budaya yang mampu melintas zaman dari abad ke abad, hingga sekarang.

13 komentar:

  1. salam
    Iya ya Pa, mungkin nenek moyang kita waktu itu telah berpikir jauh ke depan, membayangkan kesengsaraan yang akan terjadi di negeri ini, sisi positipnya tentu Ratu adil ini senantiasa menjadi harapan bagi kaum kecil :), btw terimakasih Bapak bertandang mampir di blog saya, salam kenal aja.

    BalasHapus
  2. Konsepsi Ratu Adil dan Satria Piningit emang selalu ada dalam berbagai masyarakat. Tidak cuma di Timur. Refleksi keinginan keluar dari kesulitn yang menghimpit. Yang pinter kalau bisa menggunakan konsepsi ini untuk memenangkan PILKADA.

    BalasHapus
  3. Konsep ratu adil saya yakin datang nya dari ajaran Islam tentang Imam Mahdi. Jadi bukan hasil pemikiran luar biasa penggagasnya tetapi hanya actualisasi, adopsi ataupun pembumian ajaran saja yang disesuaikan dengan jaman. Yang muncul sepertinya keluar biasaan dari sang penggagas, padahal konsepnya adalah ''berita'' masa depan kehidupan dunia dari sang Pencipta.
    Wass.

    BalasHapus
  4. Ratu Adil.......Satrio Piningit.....mengapa tidak mencoba mencari ke dalam diri sendiri, bagaimana sifat-sifat utamanya bisa ada dalam diri kita........

    BalasHapus
  5. naluri untuk mempertahankan keberadaan diri setiap mahluk sudah 'ditanam' sebagai bagian dr sistem ketika di'ON'kan oleh Allah sang Mahapencipta.
    Ketika datang kesulitan (kesengsaraan dlm bhs manusia) mk sistem pertahanan tsb bekerja secara otomatis. Shg issue Ratu Adil dlm konteks memberikan kemakmuran, sebenarnya hanyalah stimulus saja.
    @nenyok : saya pengen mampir terus...
    @pak bud: jgn lupa foto2 vietnam katroknya ya
    @yang : iya, ya, dlm konteks memimpin n menegakkan hukum
    @mbak endang: adil kpd diri sendiri dan org lain..

    BalasHapus
  6. Adil makmur gemah ripah loh jinawi merupakan harapan dan doa. Kebenaran, keadilan dan kedamaian yang absolute ada ditangan Nya.

    BalasHapus
  7. Sesekali ndelik, ben ra ketok.... Hallo Mas aku disini...

    BalasHapus
  8. @mbah: aku disini * sambil nutup muka di depan muka gua, hahaha

    BalasHapus
  9. ciluuuUUUUKKK
    bhaaaAAA

    BalasHapus
  10. stuju sdr. Endang.. bahwa satrio piningit/ratu adil/imam mahdi.. adalah Ruh yang ditiupkan Allah ke dalam diri manusia.. sebagai kesempurnaan; pendengaran, penglihatan, dan hati.. tapi (QS. 32:9) manusia sedikit sekali bersyukur/mempergunakan Ruh ini.. maka siapa yang mengenal dirinya akan mengenal tuhannya..

    BalasHapus
  11. salam Kenal Mas.... saya hanyalah seorang pegawai negeri biasa yang belajar menulis sebagai salah satu wahana rekreasi dunia batin yang sering dilanda kegersangan oleh riuh kemilau gerak zaman.

    kenal dengan Mas Koso juga belum lama, tetapi beliau sangat akrab & ramah.

    salam, Budhi Setyawan

    BalasHapus
  12. @nim: tq, smoga saya bisa mendalaminya
    @budhi setyawan: ungkapan yg sangat saya setujui, smoga pencarian njenengan mencerahkan saya

    BalasHapus