19 September 2012

Daging salmon dan pak Polisi

Seorang teman menyampaikan kecemasan tentang keselamatan anak-gadisnya ketika mengendarai motor di jalanan. Pacu kencang seperti motor-motor pengendara lain pada umumnya. Berliku, menderu. Si anak-gadis pernah sekali menyerempet motor polisi. Mungkin ketika itu dia kurang konsentrasi karena kelelahan sepulang dari menjaga kakaknya yang dirawat di RS. Jatuh terjerembab, dengan beberapa luka. Tapi sejak itu tetap saja gaya berkendaranya tetap begitu. Seperti pengendara lain pada umumnya. Saya sarankan pada teman tadi agar diam-diam motornya dibawa ke mekanik untuk distel mesinnya agar kecepatannya maksimum seperti yang diinginkan. Perilaku pengendara di jalanan boleh jadi merupakan gambaran secara umum tentang perilaku masyarakat. Pada jenis kendaraan apapun, pada strata sosial apapun, pada usia apapun, pada keadaan apapun, mau laki-wanita, tua-muda, rapi-acak2an, apapun. Dan perilaku itu diternakkan ... hehehe... diduplikasikan kepada orang lain pula. Bahkan yang lebih membuat saya geleng kepala, dicontohkan secara langsung dan nyata kepada anak si pengendara pada saat mereka berdua berboncengan atau bersisian berangkat atau pulang kerja dan sekolah. Bukan main. Dan, teman saya mungkin masih berpikir kapan enaknya motor anaknya bisa 'dipinjam' sebentar untuk dibengkelkan, yang menurut saya seharusnya bukan motornya yang harus dibengkelkan tetapi hatinya yang harus diempukkan seperti daging salmon segar.... Salam, saudaraku ......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar