10 Agustus 2009

cermin

tiba-tiba
cermin ada di mana-mana
di kamar
di pintu
di beranda

di koran, di teve, di radio, jalanan, warung kopi
di majelis-majelis, di kampus-kampus

di wajah pembesar, pengamen, guru, polisi, tahanan, artis, pesulap

di langit, di pepohonan, di ceruk-ceruk gelap dan di pentas pertunjukan
di hati, di mimpi, di lamunan yang berkepanjangan

kadang meleleh, luluh-lumer menyatu dengan denyut nadi
kadang membatu kaku keras menyakitkan

kadang menyilaukan kadang transparan kadang buram kadang menghilang

akankah memberi arti
bagi jiwa
dan kehidupan ?

3 komentar:

  1. ini dia yang saya tungu2.
    aku tak ngilo karo mbah sorip wae.
    lho siapa yg bayar..
    lha kok aku yang makan.
    lho siapa yang makan
    kok temen yang bayar
    la la la lah guede tagihanne
    ayo moas pathungan....

    BalasHapus
  2. dengan banyak nya cermin yang betebaran seharusnya kita menjadi mampu instropeksi sepanjang waktu...

    yang bisa mengambil pelajaran dari segala situasi dialah yang keluar sebagi pemenang....

    cermin mmg ada dimana2 dan kapan saja

    BalasHapus
  3. @eyang bethoro:
    mbah surip punya banyak cermin, cembung, cekung, besar, kecil, macam-macam
    ada yang diambil dari belakang serutan pensilnya anak SD, lha itu duluuu pernah dipinjem sama hery haryanto buat ngejahilin paula (trus saya ikutan jahil juga !!!)

    @dik raf:
    pemenang yang setelah menang gak bisa tertawa, karena malah merasa keciiiiiiillll banget dan tidak ada apa-apanya dibanding dengan ....

    BalasHapus