Saya pikir, saya ini lagi kena dampak salah makan. Entah macam makanan seperti apa, yang ketika masuk ke dalam lambung kemudian mempengaruhi syaraf ngotot saya. Maunya nggak suka dikalah-kalahkan. Dalam segala hal. Contoh:
Ketika orang melempar saya dengan kerikil, saya akan balas dengan batu yang lebih besar, yang akan saya bidikkan ke kepalanya supaya dia tumbang.
Ketika orang mencela perkataan saya, saya akan balas dengan mengumpatnya.
Ketika saya lagi bicara dan orang menyelanya, saya akan terus bicara tanpa peduli bahwa pembicaraan akan jadi tumpang tindih.
Ketika saya merasa terancam entah oleh siapa, saya akan menghantam siapapun yang saya anggap pantas saya hantam.
Entahlah.
Seakan sudah mati kesadaran saya, bahwa saya yang semula selalu harus berpikir sebelum melakukan sesuatu, sekarang menjadi abai akan hal tersebut. Hantam saja, nggak ada urusan. Begitu.
Rasa takut yang sepertinya tidak beralasan, telah menteror, merasuk dan menjadi bagian dari kepribadian saya akhir-akhir ini, dan membuat saya menjadi mudah beringas dan seolah tak punya lelah mengulangnya.
Saya jadi curiga.
Pasti ada sesuatu yang salah yang telah dan selalu saya makan.
Paling tidak, ada sesuatu unsur dalam makanan saya yang tidak benar. Entah itu memang bawaan dalam makanan tersebut atau ditambahkan dalam makanan tersebut entah oleh siapa.
Adakah itu diri saya, yang Anda lihat di tayangan-tayangan berita TV atau berita media lainnya?
Bakar, serang, lempar, umpat, musnahkan !!!!!
Adakah itu karena salah makan?
.
Salam,
BalasHapusPakde, ini aku setelah tiga bulan hiatus, kangen sangat ternyata :)
aku jujur neeh, aku bosan liat pemandangan anarkhis di negeri ini, kemana siy nurani orang-orang itu, apa siy yang dicari, apa mereka ga tahu arti kata damai, keknya memang salah makan tuh Pakde, lha ada ungkapan kan? "Cari yang haram aja susah, gimana yang halal" nah lho..manusia2 pesimis dan fatalis ya begitu kali ya...ngefek banget deh...
Pakde..liat header blog ini jd kepikir, kapan ya bisa kesana? :)
nyepinya lama ya? sama!
BalasHapustempat itu ada di barat-daya gunung merapi, ngapain ke sana? mo ngelanjutin nyepi? hehehe
salam
aduh, hal2 ini selalu saya sedihkan.........sekaligus jadi meracuni saya ketika melihat/mendengar/membacanya, karena saya juga akhirnya dari diam lalu jadi emosi sehingga mengeluarkan komentar saja ttg apa yg mereka lakukan jadi keras sekali hanya krn keinginan membuat mereka berhenti......salah makan dan penyakit menular beracun...
BalasHapusterimakasih pak, masih mau mampir ke tempat saya...
eh maaf.....maksud saya ke blog yg http://endangcinta.wordpress.com
BalasHapus