Indonesia sedang menggelar kuliah akbar.
Banyak kasus digelar, orang-orang pandai yang sering disebut pakar berbicara dengan sudut pandang masing-masing tentang segala hal.
Pertanyaan-pertanyaan kritis dilontarkan oleh banyak penanya dengan gaya masing-masing.
Jutaan pasang mata dan telinga menyimak, mulai dari orang awam sampai para cerdik-pandai dan arif-bijaksana.
Sebuah pergelaran yang tidak biasa terjadi, bahkan mungkin di seantero dunia.
Disayangkan apabila bahan yang sedemikian bagus untuk dikaji secara mendalam justru terlewat untuk dibahas secara bersemangat, ilmiah, bijak dan bermartabat di kampus-kampus oleh para mahasiswa dan para dosen beserta guru-besarnya.
Atau saya yang memang tidak bisa melihatnya, karena hanya dapat menyaksikan demonstrasi-demonstrasi dengan banyak adegan fisik yang tipis nuansa ilmiahnya?
barang busuk gak usah dikaji mas. langsung saja dibuang.
BalasHapusKejujuran, nampaknya masih merupakan "binatang langka" di negeri ini.
BalasHapusKajian ilmiah, juga nampaknya masih kalah dengan "saya dapat apa " atau "untuk siapa".
Namanya saja pergelaran,ya hanya merupakan tontonan tak ubahnya seperti pertunjukan.
BalasHapusJangankan dikaji, ditindak lanjuti saja masih jauh.Sayang memang, tapi mau apa lagi, kenyataannya seperti itu.Selamat tahun baru 2010,salam.
Saya sependapat dengan Mas Pur (mawaradi) "hanya sekedar tontonan" yang nggak ada tindak lanjutnya. Beda jauh dengan disposisi Pimpinan, kalau Bos tulis "TL" berarti Tidak Lanjut bukan Taruh Laci.....
BalasHapusSelamat Tahun Baru buat : Mas Paromo,Eyang Bethoro, Pak Ugeng dan Mas Pur.
Semoga tetap semangat dan tetap sehat walau usia bertambah. Amin
@eyang:
BalasHapuseyang lagi jaja-bang mawinga-winga
sabar yaaaang, terasi yang baunya busuk itu banyak yang nyimpen jeee...
@ pak ugeng:
walah sudah sampe situ to ? (pura2 baru ngerti)
@ pak pur:
kira-kira bagaimana ya kejadian-kejadian ini dikemas menjadi bahan pelajaran bagi anak-anak kita di 'kampus kecil kepanjen' ?
@mbah suro:
amien ya rabbal 'alamien
semoga doa mbah makbul
semoga sisa waktu ini memberi manfaat dan bukan cuma untuk 'taruh laci'
selamat tahun baru hijriyah, miladiyah dan imlekiyah (BARU)
sepertinya memang demikian Ki. Inilah jagad politik di negeri ini sekarang. para pemain bermain kata-kata, menyihir orang biasa sehingga terlena. Berbicara yang sering justru banyak kembang-nya.
BalasHapus