02 Mei 2013

Pak Wied yang membuat saya menjadi lebih kaya

Secara guyonan seorang teman berkata:
"Keruwetan memang adalah bawaan bagi dunia, dunia memang harus ruwet karena kalau tidak ruwet namanya bukan dunia"
Sepertinya beliau pernah tamasya ke "bukan dunia" saja.
Guyonan itu setelah direnung-renungkan benar juga adanya, dengan catatan bahwa yang memandang dunia tersebut adalah seorang 'manusia dunia', yang masih disibukkan dengan cita-rasa, cara pandang, sikap, keinginan (nafsu) dunia. Tetapi mungkin bagi teman yang lain dunia yang itu tadi sama sekali tidak ruwet, justru sangat sederhana dan baik-baik saja adanya.
Teman saya memang orang yang menurut saya amat istimewa, karena beliau telah melakukan perjalanan hati panjang dan lama, sehingga mampu memperbandingkan apa-apa yang telah dilihat dan dirasakannya selama dalam perjalanannya. Lalu melakukan perenungan mendalam atasnya.
Pada awalnya cukup sulit saya memahami perkataan-perkataannya yang terkadang tajam menusuk dan terkadang amatlah lembut. Namun setelah belajar mencocokkan ungkapan-ungkapannya dengan 'catatan perjalanan' teman yang lain, saya menjadi amat suka mendengarkan dia bicara dengan segenap kejutan di sela-selanya.
Pak Wied, terima kasih.
Anda telah memperkaya khasanah saya.
Anda telah kadang-kadang menyeret saya keluar dari kesuntukan, meskipun sebagian lain dari diri saya masih bersikukuh di dalam ruang kesuntukan saya.